Minggu, 28 Februari 2010

AKU LAHIR 29 FEBRUARI

Namaku Fadly, lahir 11 tahun yang lalu pada tanggal 29 Februari. Suatu hari aku pernah bertanya sama mama kenapa aku diberi nama Fadly. Mama menjawab karena aku adalah “karunia” bagi kedua orang tuaku. Karena hampir delapan tahun mereka menunggu agar dihadiahkan seorang putra oleh Yang Maha Pencipta. Fadly itu berasal dari bahasa Arab yang salah satu artinya adalah karunia itu.

Tanggal 29 Februari benar-benar spesial apalagi aku adalah anak tunggal sehingga kedua orang tuaku ingin merayakan Ulang tahunku setiap tahun, tapi itu tidak mungkin. Tanggal istimewa ini tidak datang setiap tahun tapi hanya ada hampir 4 tahun sekali. Tahun itu disebut dengan tahun KABISAT. Aku tahu tentang hal itu dari Bu Nur guru matematika yang aku sayangi.

Minggu ini aku dan mama cukup sibuk mempersiapkan acara Ulang Tahun yang akan kami adakan di salah satu Restoran cepat saji dikotaku. Kartu undangan mulai kebagikan pada teman-teman sekelas juga anak – anak tetangga teman mainku. Suvenir mainan telah kami bungkus dalam plastik tembus pandang yang diikat pita warna warni.

Hari ini tanggal 29 Februari itu datang dan aku merasa tak sabar menunggu waktu perayaan Ulang Tahunku. Papa bilang jadwal kami jam 4 sore. Menunggu jam tersebut aku isi dengan menonton film kartun yang aku sukai di televisi. Kebetulan hari ini juga Minggu sehingga banyak acara televisi anak yang aku gemari.

Saat asyik-asyik menonton serial Detektif Conan tiba-tiba terdengar ketukan pintu dan suara tangis yang memilukan.....Suara itu memanggil-manggil nama mama ...” dek Mira....dek Mira.... tooloong dek.....Papa Rio.. Papa Rio........” Aku berlari ke pintu segera membukakan pintu, ternyata mbah Rina tetangga kami yang memanggil mama sambil menangis. “ Kenapa Mbah ??,...”Ma buruan” kataku.

“Papa Rio disenggol motor dek Mira.....hu ....hu....tolong dek......” kata Mbah Rina sesugukan. Untung Papa ada, beliau segera mengeluarkan mobil dan segera membawa papa Rio ke rumah sakit terdekat ditemani Mama, mbah Rina beberapa tetangga lain. Tapi tak lama kemudian mama menelponku. “Fad.... tolong telpon teman-teman yang kamu undang, acara Ulang Tahunmu dibatalkan..... papa Rio tak tertolong Nak, beliau wafat, matikan Tv dan kunci rumah ya... tolong kasih tahu tetangga yang lain ya”. Aku terdiam sebentar baru menjawab “baik Ma”.

Perasaanku campur aduk antara kesal dan sedih acara yang sudah sangat lama kutunggu-tunggu gagal sudah. Tapi perasaan itu kutepis buru-buru, dek Rio pasti jauh lebih sedih dariku dia telah kehilangan papa, aku bertekad akan menghiburnya semampu aku. Mudah-mudahan 4 tahun yang akan datang aku akan merayakan Ulang Tahun yang lebih meriah. Tentu saat itu dek Rio sudah lebih gede daripada hari ini.

Jakarta, 29 Februari 2004 (dengan beberapa perubahan dari naskah asli)

Kamis, 25 Februari 2010

Komunikasi Yang BerEmpati




















deboer.outbound@yahoo.com

“Kau bisa pergi ke Jogja hari Sabtu depan untuk acara lamaran si Dudi kan Zal?, masalahnya Dudi cuman libur hari itu.” Kalimat yang diucapkan seorang kakak tertua kepada adik laki-lakinya ketika dia menemui adiknya. Adiknya terdiam sebentar dan kemudian dengan tergagap Zal menjawab: “o o i ya...kalau maag saya ngak kambuh kak”.

Dua hari kemudian terjadi perbincangan antara si adik yang dipanggil Zal itu dengan sepupunya Rey.

“Rey kau diminta kakak gak pergi ke Jogja?”. “Iya, Zal kemaren kakak telpon saya, sebenarnya saya bingung mau jawab apa .. habisnya kakak tiba-tiba nelpon dan tanpa prolog langsung nembak gitu”. “ Nah betul Rey masalahmu sama saja denganku, selama ini si Dudi yang mau ngelamar pacarnya itu gak pernah datang ke rumah apalagi menanyakan kesiapan kita untuk menemaninya, tau-tau mamanya sudah datang dan menentukan hari pelaksanaannya dan kita seolah-olah harus langsung setuju dengan jadwal mereka!?” Zal menimpali sepupunya sambil geleng-geleng kepala. Sejenak kemudian Rey mengungkapkan keluhannya :“Saya sepertinya gak bisa pergi Zal, sudah jaraknya lumayan jauh dan tiga hari pula, keuangan dan kesehatan sepertinya tak mengijinkan saya pergi ..... sayang aja Dudi gak berusaha mengerti keadaan kita masak untuk acara sepenting itu gak ada komunikasi dan kompromi dulu dengan kita apalagi sebenarnya kita ini kan paman- pamannya yang tertua”. Sambil menghela nafas dalam Zal menjawab :”Betul kau Rey itu pula keberatanku yang utama, kau kan tahu hari Sabtu aku harus bayar tukang jahit konveksiku, si Dudi meminta kita pergi sesuai kepentingan dia aja... dia yang mau melamar saja gak mau merugikan waktunya barang sedikit, sementara kita diminta menemani tanpa tanya apakah waktu yang ditentukannya itu sesuai untuk kita”.


Masalah komunikasi seperti yang tersirat pada dialog-dialog di atas pasti sering terjadi dikalangan masyarakat saat ini. Mulai dari lingkup keluarga kecil sampai pada komunitas yang menjadi panutan banyak orang. Sering terjadi pertengkaran besar hanya karena masalah komunikasi yang tak berimbang atau sejalan. Belakangan kita sering menonton di televisi para anggota DPR berbicara “ngotot” berdasarkan kepentingan partai masing-masing. Ujung-ujungnya tak ada kesepahaman untuk kebaikan bersama apalagi untuk kepentingan rakyat jelata.


Dalam kasus dialog di atas akhirnya kedua orang paman memutuskan tidak jadi pergi menemani ponakannya dalam acara peminangan karena si ponakan tak memahami perasaan paman-pamannya. Alangkah sayangnya hanya karena ponakan tidak mencoba memahami perasaan dan keadaan pamannya dia gagal menghadirkan mereka di acara yang mestinya sangat bermakna baginya. Di sini terlihat tujuan Dudi dan ibunya berkomunikasi dengan paman-pamanya tidak tercapai.


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).


Bagaimana agar komunikasi bisa ditafsirkan sama oleh penerima pesan? Disini perlu suatu ketrampilan yang bisa dilatih dari semenjak usia dini, yaitu melalui kemampuan berempati.

Empati (dari Bahasa Yunani yang berarti "ketertarikan fisik") didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengenali, mempersepsi, dan merasakan perasaan orang lain. Karena pikiran, kepercayaan, dan keinginan seseorang berhubungan dengan perasaannya, seseorang yang berempati akan mampu mengetahui pikiran dan mood orang lain. Empati sering dianggap sebagai semacam resonansi perasaan. ( Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Resonansi secara fisika berarti ikut bergetarnya suatu benda karena persamaan frekuensi. Dengan empati, seseorang akan membuat frekuensi perasaan dalam dirinya sama dengan frekuensi perasaaan yang dirasakan orang lain. Sehingga ia turut bergetar, turut memahami, sekaligus merasakan apa yang dirasakan orang lain. Karena pikiran, kepercayaan, dan keinginan seseorang berhubungan dengan perasaannya, seseorang yang berempati akan mampu mengetahui pikiran dan mood orang lain. (Empati: Sebuah Resonansi dari Perasaan, Dhamas, 24 Oktober 2009, http://www.kompasiana.com).


Pada kasus Dudi dan ibunya, sebaiknya sebelum memutuskan rencana meminang calon mereka datang dan memberitahu paman-pamannya (bila memang ingin melibatkan mereka) serta menanyakan kapan waktu yang tepat bagi mereka semua agar acara yang digagas berlangsung sukses. Dudi dan ibunya seharusnya mencoba membayangkan bila keadaan terbalik mereka berada pada posisi paman- paman tersebut kemudian diundang tanpa diskusi sebelumnya apa jadinya?




Komunikasi yang berempati ini bisa diajarkan pada anak-anak pada usia dini dan terus dilanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Misalnya seorang anak TK akan mencubit temannya, coba pegang tangannya dengan lembut dan ucapkan “jangan cubit temannya ya sayang, coba cubit tangan dedek dulu....kalau sakit berarti ntar temannya juga sakit.....”. Pada anak mulai remaja kita bisa mengajarkan mereka berpikir dulu sebelum melontarkan kata-kata kasar mengenai tampilan fisik teman-temannya. Suruh mereka membayangkan apa perasaannya bila dia yang diejek seperti itu. Untuk yang lebih dewasa, sebaiknya mereka diajak dalam diskusi-diskusi acara keluarga dan melihat keseharian saudara-saudara jauh mereka. Para mahasiswa bisa ditingkatkan ketrampilan komunikasi yang berempati dengan program-program yang langsung berhubungan dengan kehidupan rakyat yang sebenarnya jadi tidak terpaku pada pelajaran teoritis atau teks book semata. Barangkali seperti program KKN (Kuliah Kerja Nyata) jaman dulu tapi yang lebih membumi.


Sebenarnya masih banyak contoh kasus yang lain dalam keseharian yang merupakan akibat kurangnya ketrampilan komunikasi yang berempati ini, namun hanya sekelumit contoh di atas yang bisa saya tuangkan saat ini. Inipun mungkin tidak atau kurang tepat tak lain adalah karena kekurangpahaman saya semata. Mudah-mudahan teman-teman atau senior yang lebih pakar akan memberi masukan ilmu yang lebih baik pada saya.


Hanya kepada Engkau ya Rabb aku harapkan ilmu dan hikmah bermamfaat serta rezki yang berkah, amiin.


Tangerang, 25 Februari 2010

Selasa, 16 Februari 2010

Tanda-Tanda Hari Akhir dan Al Mahdi

Belakangan ini saya sering terpikir mengapa banyak sekali baik fenomena alam atau peristiwa kemanusian yang memilukan hati sekaligus mencengangkan. Misalnya gempa bumi dan tsunami yang dasyat, kerusakan moral yang makin parah tapi sekaligus terjadi pengembangan teknologi supercanggih dimana jarak dan waktu tak membuat orang kesulitan saling berhubungan yang mungkin belum terpikir 30 tahun yang lalu bisa kita lakukan. Kecanggihan situs-situs internet yang membuat mata terbelalak dan mulut melongo, apapun informasi yang ingin dicari dengan satu dua kali klik kita dapat menemukannya. Namun yang menyedihkan kemiskinan dan kepapaan hidup juga tidak terelakan oleh lebih banyak ummat manusia. Kekayaan alam yang diberikan Allah hanya dinikmati segelintir orang saja. Gejala apakah ini, apakah ini tanda-tanda akan berakhirnya kelangsungan alam dan segala isinya?

Sewaktu saya iseng menjelajahi pengetahuan di Google saya menemukan situs yang berisi buku-buku buah pikiran Harun Yahya [http://www.harunyahya.com] seorang ilmuwan Islam Turki yang tersohor abad ini. Salah satu bukunya itu adalah Hari Akhir dan Al Mahdi. Saya pikir ada baiknya saya agak meringkas buku tersebut dan membagikan pada orang lain dengan harapan akan bermamfaat bagi yang membacanya.

Hari Akhir itu dekat

Hari Akhir berarti ‘masa terakhir.’ Menurut kitab-kitab Islam, hal ini berarti sebuah periode waktu yang dekat dengan Hari Kiamat. Mungkin ada sebagian orang yang beranggapan bahwa pesan Al Qur’an tentang Hari Akhir difirmankan lebih dari 1400 tahun lalu, dan masa itu sudah lama, jika dibandingkan dengan panjang usia seorang manusia. Padahal, di sini tersirat persoalan akhir dunia ini, matahari dan bintang-bintang, singkatnya, alam semesta. Ketika kita menganggap bahwa alam semesta berusia miliaran tahun, maka empat belas abad adalah suatu jangka waktu yang sangat pendek. Tentu bukan suatu kebetulan, dalam jangka waktu yang pendek seperti ini, seluruh tanda-tanda ini muncul satu demi satu.

Munculnya tanda-tanda yang diberitakan empat belas abad yang lalu adalah kejadian besar yang meningkatkan iman dan ketaatan orang-orang beriman kepada Allah. Tanda-tanda ini adalah kabar gembira bagi hamba-hamba Allah. Menurut saya kemunculan tanda-tanda itu bukti betapa besarnya kasih sayang Allah pada kita hamba-hambanya. DIA mempersiapkan dulu hambanya sebelum semuanya yang fana itu berakhir. Hanya kelalaian kita sajalah yang menyebabkan kita tidak bersiap-siap menghadapinya.

Di berbagai hadits yang sampai kepada kita dari Rasulullah SAW, disampaikan berita mengenai Hari Akhir dan Masa Keemasan Islam. Seperti kita ketahui, hadits mengenai Hari Kiamat berkaitan dengan berbagai peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Karena alasan itu, ketika sebuah hadits memang terbukti dengan berjalannya waktu, semua keraguan tentang sumber pernyataan itu menjadi sirna. Untuk jangka waktu tertentu yang dapat disebut Hari Akhir, seluruh tanda-tanda Hari Akhir harus telah dapat dilihat kejadiannya pada jangka waktu yang sama. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits:

Tanda-tanda yang terjadi setelah tanda yang lain seperti butiran manik-manik sebuah kalung yang jatuh satu per satu ketika talinya putus. (HR Tirmidzi)

Dalam hadits-hadits ini, tanda-tanda Hari Akhir berlangsung 2 tahap.

Pertama digambarkan sebagai waktu ketika silang pendapat berkembang, serta perang dan konflik semakin meningkat, ketika ada kekacauan dan kehancuran moral mencuat dan manusia menjauh dari akhlak agama. Pada waktu tersebut, berbagai bencana alam akan terjadi di seluruh dunia, kemiskinan akan mencapai tingkat yang belum terlihat sebelumnya, ada peningkatan besar dalam angka kejahatan, pembunuhan dan kekejaman di berbagai tempat.

Kedua, Allah akan menyelamatkan manusia dari kekacauan ini dan menggantikannya dengan keadaan yang penuh berkah dan ridha-Nya dengan berlimpahnya materi, perdamaian, dan keamanan.

Tanda-tanda Hari Akhir Tahap I :

1. Terbelahnya bulan

Kata 'terbelah' yang digunakan di ayat ini berasal dari kata dalam bahasa Arab, syaqqa, yang mempunyai berbagai makna. Dalam sejumlah tafsir atas ayat Al Qur’an ini, makna 'terbelah' lebih tepat. Tetapi kata syaqqa dalam bahasa Arab dapat juga berarti 'membajak’ atau 'mencangkul' tanah.

Apabila kita kembali ke tahun 1969, kita dapat melihat salah satu keajaiban Al Qur’an. Berbagai eksperimen yang dilakukan di permukaan bulan pada 20 Juli 1969 mungkin mengisyaratkan terbuktinya berita yang disampaikan 1.400 tahun lalu dalam Surat Al Qamar.

2. Peperangan dan kekacauan

Rasulullah SAW bersabda, “Al Harj (akan meningkat)”’ Mereka bertanya, “Apakah Al Harj itu?” Beliau menjawab, “(Yaitu) pembunuhan (saling membunuh), (yaitu) saling membunuh (pembunuhan).” (HR Bukhari)

Hari Kiamat (As Sa’ah) akan tiba ketika kekerasan, pertumpahan darah, dan kekacauan akan menjadi suatu yang lazim (HR Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)

Dunia ini tidak akan menemui akhirnya, hingga suatu hari akan datang pada manusia, pada hari itu akan ada pembunuhan massal dan pertumpahan darah. (Muslim)

3. Kehancuran kota-kota besar: peperangan dan bencana

Berbagai kota besar akan dihancurkan dan hal ini akan terjadi seolah-olah kota-kota itu tidak pernah ada sebelumnya. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)

4. Gempa Bumi

As Sa’ah (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga ... gempa bumi akan sangat sering terjadi (HR Bukhari).

Ada dua hadits besar sebelum hari hisab ... dan kemudian tahun-tahun penuh gempa bumi (Diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA.)

5. Kemiskinan

Orang-orang miskin akan meningkat jumlahnya. (Amal Al-Din Al-Qazwini, Mufid Al-'ulum Wa-mubid Al-humum)

Kekayaan beredar hanya di antara orang-orang kaya, tanpa manfaat bagi orang-orang miskin. (HR Tirmidzi).

6. Runtuhnya nilai-nilai akhlak

Hari Kiamat (As Sa’ah) akan datang ketika perzinaan tersebar luas (Al-Haythami, Kitab al-Fitan).

Hari Akhir tidak akan datang hingga mereka (orang-orang jahat) melakukan perzinaan di jalan-jalan (jalan-jalan umum). (Ibn Hibban and Bazzar)

Pria akan meniru perilaku wanita; dan wanita akan meniru perilaku pria. (Allama Jalaluddin Suyuti, Durre-Mansoor)

Orang-orang akan menyenangi perbuatan homoseksual dan lesbianisme. (Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)

Hubungan seksual tidak sah secara terbuka akan marak. (HR Bukhari)

Hari Akhir itu tidak akan datang hingga angka pembunuhan meningkat. (HR Bukhari)

Hadits tentang penolakan agama yang benar

dan nilai-nilai moral dalam Al Qur’an

Menjelang datangnya Hari Akhir akan ada hari-hari ketika pengetahuan (agama) akan dicabut (lenyap) dan kejahiliyahan secara umum akan meluas.... (HR Bukhari).

Akan ada suatu ujian kegelapan kecil yang akan menimpa setiap orang di suatu masyarakat, dan kemudian ketika orang menganggap ujian itu telah berakhir, ujian itu akan terjadi terus-menerus. Selama itu seorang manusia bisa jadi adalah seorang mukmin di pagi hari dan menjadi seorang kafir di sore hari. (HR Abu Daud).

Akan datang suatu waktu pada umat ketika orang akan membaca Al Qur'an, tetapi tidak akan lebih jauh dari tenggorokan (tidak masuk ke dalam hati mereka) (HR Bukhari).

Sebelum Hari Akhir akan ada kekisruhan seperti potongan malam yang gelap, ketika seorang manusia akan menjadi seorang beriman di pagi hari dan seorang kafir di sore hari, atau seorang beriman di sore hari dan kafir di pagi hari (HR Abu Daud).

Suatu waktu akan datang, ketika seorang manusia tidak akan peduli bagaimana mereka mendapatkan sesuatu, halal atau haram. (HR Bukhari).

Akan muncul pada hari akhir seseorang yang akan memperoleh keuntungan dunia dengan menjual agama. (HR Tirmidzi)

Hari Akhir tidak akan datang hingga tersisa orang-orang yang tidak mengetahui kebajikan dan tidak pernah mencegah kejahatan (HR Ahmad).

7. Penolakan agama yang benar dan nilai-nilai moral dalam Al Qur’an

Menjelang datangnya Hari Akhir akan ada hari-hari ketika pengetahuan (agama) akan dicabut (lenyap) dan kejahiliyahan secara umum akan meluas.... (HR Bukhari).

Akan ada suatu ujian kegelapan kecil yang akan menimpa setiap orang di suatu masyarakat, dan kemudian ketika orang menganggap ujian itu telah berakhir, ujian itu akan terjadi terus-menerus. Selama itu seorang manusia bisa jadi adalah seorang mukmin di pagi hari dan menjadi seorang kafir di sore hari. (HR Abu Daud).

Akan datang suatu waktu pada umat ketika orang akan membaca Al Qur'an, tetapi tidak akan lebih jauh dari tenggorokan (tidak masuk ke dalam hati mereka) (HR Bukhari).

Sebelum Hari Akhir akan ada kekisruhan seperti potongan malam yang gelap, ketika seorang manusia akan menjadi seorang beriman di pagi hari dan seorang kafir di sore hari, atau seorang beriman di sore hari dan kafir di pagi hari (HR Abu Daud).

Suatu waktu akan datang, ketika seorang manusia tidak akan peduli bagaimana mereka mendapatkan sesuatu, halal atau haram. (HR Bukhari).

Akan muncul pada hari akhir seseorang yang akan memperoleh keuntungan dunia dengan menjual agama. (HR Tirmidzi)

Hari Akhir tidak akan datang hingga tersisa orang-orang yang tidak mengetahui kebajikan dan tidak pernah mencegah kejahatan (HR Ahmad).

Hari Akhir tidak akan datang sebelum Allah mengambil agama-Nya dari manusia di bumi, tidak meninggalkan seorang pun di atas bumi ini selain orang-orang kafir yang tidak mengenal perbuatan yang benar atau menolak perbuatan yang salah. (Diriwayatkan oleh Abdullah ibn 'Amr bin ‘Ash)

8. Munculnya nabi-nabi palsu

Hari akhir tidak akan datang sebelum datangnya tiga puluh Dajjal, masing-masing mengaku dirinya sebagai seorang utusan Allah. (HR Abu Daud)

9. Al Qur’an menjelaskan turunnya Isa AS ke bumi

… dan karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. (QS An Nisaa’: 157)

… tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS An Nisaa’: 158).

Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS An Nisaa’: 159)

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS Az Zukhruf: 61)

Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS hidup enam abad sebelum Al Qur’an diwahyukan. Oleh karena itu, ayat ini harus merujuk, bukan pada kehidupan pertamanya, melainkan pada kedatangannya kembali selama Hari Akhir. Baik dunia Kristen maupun Islam sangat menunggu-nunggu kedatangan ‘Isa as yang kedua kalinya itu. Kehadiran terhormat tamu yang diberkati ini di permukaan bumi akan merupakan tanda penting dari Hari Akhir.

Para ilmuwan Islam meyakini sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang mendukung bahwa ‘Isa AS diangkat ke sisi Allah ketika berusia muda, yaitu permulaan usia 30-an, dan ketika dia turun ke bumi kembali, dia akan berusia 40 tahun ketika tinggal dan hidup di permukaan bumi ini. ‘Isa AS akan berusia tua setelah dia kembali ke bumi, sehingga ayat ini dapat dikatakan merupakan sebuah bukti kedatangan kedua ‘Isa as ke bumi.

Rasulullah SAW menceritakan kedatangan kedua ‘Isa AS

Ada beberapa hadits dari Rasulullah SAW yang menyebut kedatangan kedua ‘Isa AS. Ilmuwan Islam Shawkani menyatakan ada 29 hadits mengenai kembalinya ‘Isa AS dan bahwa informasi yang terkandung di dalam hadits-hadits ini tidak dapat dipalsukan. (Ibnu Majah)

Demi Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, putra Maryam, ‘Isa, akan turun dalam waktu singkat di antara kamu orang-orang beriman (Muslimin) sebagai seorang penguasa yang adil (HR Bukhari)

Hari Akhir tidak akan datang hingga putra Maryam (yaitu ‘Isa AS) turun di antara kamu sebagai seorang penguasa yang adil. (HR Bukhari)

’Isa as, putra Maryam as, akan turun, berkuasa selama 40 tahun dengan Kitabullah dan sunnahku, lalu meninggal. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)

Isa AS, putra Maryam AS, akan menjadi seorang hakim yang adil dan penguasa yang adil (dalam umatku), mematahkan dan meremukkan kayu salib dan membunuh babi... Bumi ini akan dipenuhi dengan kedamaian seperti sebuah bejana diisi dengan air. Seluruh dunia akan mengumandangkan dan mengikuti satu kata yang sama dan tidak satu pun akan disembah selain Allah. (Ibnu Majah)

10. HARI AKHIR DAN MUNCULNYA AL MAHDI

Beberapa penjelasan penting mengenai Hari Akhir adalah sebagai berikut: Selama kekacauan mengerikan di hari akhir, Allah akan memerintahkan seorang hamba yang mempunyai akhlak yang mulia, yang dikenal sebagai Al Mahdi (pemberi petunjuk ke arah kebenaran), untuk mengajak umat manusia kembali ke jalan yang benar. Tugas pertama Al Mahdi akan berupa dikobarkannya perang pemikiran di dalam dunia Islam dan mengembalikan umat Muslin yang telah jauh dari intisari Islam sejati, menuju iman dan akhlak sesungguhnya. Dalam hal ini, Al Mahdi mempunyai tiga tugas dasar:

1. Menghancurkan seluruh sistem filsafat yang mengingkari keberadaan Allah dan mendukung ateisme.

2. Memerangi takhayul dengan membebaskan Islam penindasan orang-orang munafik yang telah menyimpangkan agama, dan kemudian mengungkap dan melaksanakan akhlak Islam sejati yang didasarkan pada aturan Al Qur’an.

3. Memperkuat seluruh dunia Islam, baik secara politik maupun sosial, dan kemudian mengembangkan perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan serta memecahkan berbagai masalah kemasyarakatan.

TANDA-TANDA KEDATANGAN AL-MAHDI

1.Penyimpangan mendalam

Al Mahdi, salah satu kaumku, muncul sebagai manusia dengan ridha Allah, saat Hari Pembalasan sudah dekat dan melemahnya hati orang-orang beriman karena kematian, kelaparan, dan hilangnya sunah, dan munculnya kemajuan teknologi dan hilangnya makna memerintahkan kebenaran dan melarang kemungkaran. Kemakmuran dan keadilannya akan memudahkan hati orang-orang yang beriman, dan persahabatan serta saling mencintai akan menyelesaikan perselisihan di antara bangsa-bangsa non-Arab dan Arab. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-burhan fi ’Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman, halaman. 66)

Kekacauan, penyimpangan, dan ketakutan akan muncul di Barat .... Penyimpangan akan meningkat pesat. (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)

Sejenis penyimpangan akan muncul ke permukaan. Tidak satu pun pihak mampu melindungi dirinya dari penyimpangan itu, dan penyimpangan itu menyebar segera ke setiap penjuru. Situasi ini akan bertahan hingga seseorang datang dan berkata, “Hai umat manusia, mulai saat ini pemimpinmu adalah Al Mahdi.” (Ibnu Hajar Haytahami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi’alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 23)

Hadits ini berbicara mengenai sebuah penyimpangan yang akan menyentuh setiap orang dan menyebar dengan cepat. Dengan kata lain, sejenis penyimpangan yang dikenal oleh setiap orang dan menjadikan orang-orang beriman sebagai sasarannya.

2. Larangan agama yang mendapatkan penerimaan

Gaya hidup yang marak pada masa sekarang, yang telah menyebar begitu luas dalam beberapa dekade terakhir, dan tidak membuat perbedaan yang jelas antara apa yang dilarang dan diperbolehkan oleh agama, dan justru mentolerir segala jenis penyimpangan Al Mahdi tidak akan muncul, kecuali orang-orang kafir menyerbu ke segala tempat dan secara terbuka dilakukan di depan umum. Yang berkuasa di saat seperti itu adalah penyerbuan oleh orang-orang tak beriman.... Itulah kekuatannya. (Mektubat-i Rabbani, 2:259).

Al Mahdi akan datang setelah berbagai penyimpangan keji (fitnah), di mana seluruh larangan dianggap sebagai hukum (Ibnu Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 23).

3. Perang Iran-Irak

Akan ada huru hara di bulan Syawal (bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah), pembicaraan tentang perang di bulan Dzulqa’dah (bulan kesebelas dalam kalender Hijriyah) dan pecahnya perang di bulan Dzulhijjah (bulan kedua belas). (Allamah Muhaqqiq Ash-Sharif Muhammad ibn 'Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat'is-saat, hal. 166)

Tiga bulan yang dimaksudkan dalam hadits ini kebetulan bertepatan dengan bulan-bulan berkecamuknya Perang Iran Irak. Pemberontakan pertama atas Shah Iran berlangsung pada 5 Syawal 1398 (8 September 1976), seperti yang ditunjukkan oleh hadits ini, dan perang meletus antara Iran dan Irak pada bulan Dzulhijjah 1400 (Oktober 1980).

4. Pendudukan Afghanistan

Taliqan yang sangat miskin (sebuah wilayah di Afghanistan), yang di tempat itu berada harta Allah, tetapi bukan emas dan perak, tetapi terdiri dari orang-orang yang mengenal Allah seperti mereka seharusnya mengenalnya. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 59)

Ada suatu petunjuk bahwa Afghanistan akan diduduki selama Hari Akhir.

5. Berhentinya aliran sungai Eufrat

Berhentinya dan terganggunya aliran sungai Eufrat merupakan salah satu tanda kedatangan Al Mahdi.

Segera sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya. (HR Bukhari)

Sungai itu (Eufrat) akan memperlihatkan sebuah gunung emas (di bawah sungai itu). (Abu Daud)

6. Gerhana bulan dan matahari di bulan Ramadhan

Ada dua tanda untuk kedatangan Al Mahdi ... Yang pertama adalah gerhana bulan di malam pertama Ramadhan, dan kedua adalah gerhana matahari di pertengahan bulan ini. (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 47)

Akan ada dua gerhana matahari di bulan Ramadhan sebelum kedatangan Al Mahdi. (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)

... Gerhana matahari di pertengahan bulan Ramadhan dan gerhana bulan di akhirnya .... (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, h. 37)

Telah sampai kepadaku bahwa sebelum Al Mahdi datang bulan akan gerhana dua kali di bulan Ramadhan (Diriwayatkan oleh by Abu Nu'aym in al-Fitan)

7. Munculnya sebuah komet

Sebuah bintang dengan ekor bercahaya akan muncul dari Timur sebelum munculnya Al Mahdi. (Ka’b al-Ahbar)

Sebuah komet akan muncul di Timur dengan mengeluarkan cahaya sebelum tiba. (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 53)

Munculnya bintang itu akan terjadi setelah gerhana matahari dan bulan. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 32).

8. Penyerbuan Ka’bah dan akibat pertumpahan darah

Orang-orang akan menunaikan ibadah haji bersama-sama dan berkumpul tanpa seorang Imam. Orang-orang yang naik haji akan dilempari dan akan ada sebuah peperangan di Mina yang menyebabkan banyak orang terbunuh dan darah akan mengalir sampai Jumratul Aqabah. (Jamra: sebuah pilar batu yang menjadi simbol Setan dan dilempari dengan batu jumrah selama ibadah haji.) (Diriwayatkan oleh 'Amr ibn Shu'ayb, al-Hakim and Nu'aym ibn Hammad)

Orang-orang akan menunaikan ibadah haji tanpa seorang imam yang memimpin mereka. Peperangan besar akan pecah ketika sampai ke Mina dan mereka dilempari seperti anjing dilempari dan suku-suku saling menyerang satu dengan lainnya. Perselisihan ini meluas sehingga kedua kaki terkubur di genangan darah. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, h. 35)

9. Terlihatnya api di Timur

Di bagian lain dari tanda-tanda munculnya Al Mahdi,, buku Ikdidduerer menyatakan: ”Munculnya sebuah kebakaran besar yang terlihat di Timur hingga mencapai langit selama tiga malam. Terlihatnya warna merah yang besar tidak semerah warna fajar lazimnya, dan merebak di atas horison. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, h. 32)

Sebuah kebakaran besar akan terjadi di Timur selama 3 atau 7 hari dalam sebuah rentetan yang diikuti dengan kegelapan di langit dan warna kemerahan baru yang tidak seperti warna merah biasa yang menyebar di atas langit. Sebuah pernyataan akan didengar dalam sebuah bahasa yang dapat dipahami bumi. (Allamah Muhaqqiq Ash-Sharif Muhammad ibn 'Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat'is-saat, h. 166)

Aku bersumpah bahwa sebuah api besar akan mengurungmu. Api itu sekarang dalam keadaan padam di lembah yang disebut Berehut. Api itu menelan orang-orang dengan rasa sakit yang pedih di dalamnya, membakarnya, dan menghancurkan jiwa dan harta, dan menyebar ke seluruh dunia dengan terbang seperti awan melalui bantuan angin. Panasnya di malam hari lebih tinggi daripada suhu siang hari. Dengan berjalan hingga sedalam pusat bumi dari kepala-kepala manusia, api itu menjadi sebuah keributan besar, tepat seperti kilat antara bumi dan langit, demikian beliau bersabda. (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)

Dalam hal ini, zat tersebut berarti minyak bumi di bawah tanah. Berehut adalah nama sebuah sumur – sebuah sumur minyak bumi. Ketika waktu itu datang, minyak bumi yang dikeluarkan dari sumur-sumur itu akan menjadi api yang siap untuk dibakar.

10. Sebuah tanda dari matahari

Dia (Al Mahdi) tidak akan datang, kecuali ada sebuah tanda muncul dari matahari. (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, h. 47)

Al Mahdi tidak akan datang, kecuali terbitnya matahari sebagai suatu pertanda. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, h. 33)

11. Membangun Kembali Tempat-tempat yang Telah Hancur

Pembangunan kembali tempat-tempat yang hancur di dunia dan reruntuhan bangunan-bangunan adalah tanda dan petunjuk penting Hari Kiamat (Ismail Mutlu, Kıyamet Alametleri, (Signs of the Last Day), Mutlu Publications, Istanbul, 1999, hal.138).

12. Berbagai hadits meriwayatkan bahwa Al Qur’an berbicara tentang Al Mahdi

Al Mahdi akan memerintah bumi, tepat seperti Dzulqarnain dan Sulaiman (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazar, h. 29).

Ashabul Kahfi akan menjadi para penolong Al Mahdi (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 59).

Jumlah penolong Al Mahdi akan sama banyaknya seperti orang yang melintasi sungai bersama Thalut (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman, hal. 57).

Tanda-tanda Hari Akhir Tahap II :

Banyak hadits menunjukkan adanya sebuah kurun waktu ketika nilai-nilai Al Qur'an akan meliputi bumi ini. Periode ini yang dikenal sebagai Masa Keemasan, akan berlangsung selama lebih dari setengah abad, dan dalam banyak hal akan menyerupai 'Masa yang Penuh Berkah” selama masa Rasulullah SAW.Orang muda berkeinginan agar mereka cepat dewasa, sementara orang dewasa berkeinginan akan tetap muda ... Kebaikan bahkan akan menjadi semakin baik, dan bahkan orang-orang jahat pun diperlakukan dengan baik (Al-Mutaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman, hal. 59). Dengan berakhirnya Masa Keemasan, akan ada sebuah keruntuhan sosial yang cepat dan manusia pun mulai menunggu Hari Kiamat.

Demikian hal-hal yang saya anggap penting dari buku ini untuk kita pahami. Saya yakin bahwa ringkasan ini tidaklah ringkas itu karena kebodohan saya. Semoga pembaca yang memiliki ilmu yang lebih banyak akan memberi masukan kepada saya. Untuk membaca keseluruhannya anda bisa mendownload karya aslinya dari situs yang telah saya tuliskan diatas.

Tangerang, 16 Februari 2010