Jumat, 18 Juni 2010

“SILATURAHMI” Benar-Benar Bermamfaat

Dari http://pajagalan.blogspot.com/2007/11/silaturahmi-halal-bi-halal.html saya mendapatkan makna silaturahmi sebagai berikut.

Kalimat silaturahmi dari bahasa Arab, tersusun dari dua kata silah yaitu, ‘alaqah (hubungan) dan kata al-rahmi yaitu, al-Qarabah (kerabat) atau mustauda’ al-janîn artinya “rahim atau peranakan”. (al-Munawwir, 1638, 1668) Kata al-Rahim seakar dengan kata al-Rahmah dari kata rahima “menyayangi-mengasihi”. Jadi secara harfiyah Silaturahmi artinya “Menghubungkan tali kekerabatan, menghubungkan kasih sayang”

Dalam penjelasannya kalimat itu bisa merujuk pada silaturahmi umum yaitu, silaturahmi kepada siapa saja; seagama dan tidak seagama, kerabat dan bukan kerabat. Di sini kewajiban yang harus dilakukan diantaranya; menghubungi, mengasihi, berlaku tulus, adil, jujur dan berbuat baik dan lain sebagainya yang bersifat kemanusiaan. Silaturahmi ini disebut silaturahmi kemanusiaan. Dan silaturahmi khusus yaitu, silaturahmi kepada kerabat, kepada yang seagama, yaitu dengan cara membantunya dengan harta, dengan tenaga, menolong, menyelesaikan hajatnya, berusaha menolak kemadharatan yang menimpanya, dan berdo’a, dan membimbing agamanya karena takut adzab Allah. Al-Maraghi (V:93) menyebutkan silaturahmi kepada kerabat mu’min, yaitu menghubungkan karena imannya, ihsan, memberi pertolongan, mengasihi, menyampaikan salam, menengok yang sakit, membantu dan memperhatikan haknya.

Kemaren saya melakukan silaturahmi ke rumah seorang sahabat yang saya kenal melalui pertemanan di jejaring sosial “FaceBook”, dan hari ini saya juga bersilaturahmi melalui sambungan telepon dengan seorang sahabat lama saya. Benar seperti asumsi dan pengalaman selama ini barangkali anda mengalaminya pula, ternyata bersilaturahmi ini benar-benar membawa mamfaat besar bagi saya dan semoga begitu pula bagi sahabat-sahabat yang saya kunjungi itu.

Inilah mamfaat yang saya peroleh itu:

  1. Saya menjadi merasa bahagia karena beban yang ada dalam jiwa saya menjadi ringan setelah berdialog dengan sahabat itu.

2. Saya mendapatkan ilmu baru dari pengetahuan yang dibagikan kepada saya antara lain :

- Hidup jangan berprinsip “seperti Air mengalir”, air mengalir bila tidak

dibendung/dijaga malahan bisa membawa/menjadi musibah/bencana. Hidup

itu harus punya tujuan yaitu “berguna” .

- Iklas artinya sesuatu yang murni tidak bercampur dengan sesuatu apapun,

bila kita berbuat sesuatu dengan niat ikhlas artinya tidak ada niat-niat sampingan

lain.

- Malaikat hanya mencatat “perbuatan” manusia, sedangkan gerak-gerak hati hanya

diketahui manusia itu sendiri dan Allah S.W.T, disitulah letak keadilan Allah menurut saya. Dia tidak membiarkan makhluk yang lain mengetahui isi hati manusia sebagai makhlukNya juga. Karena itulah rupanya kita perlu MENJAGA HATI

  1. Dari silaturahmi ini pula Insya Allah rejeki yang sedang saya nanti-nanti dan cari akan saya peroleh.

Benarlah hadis yang mengatakan bahwa barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (HR. Bukhari Muslim).

Tangerang, 18 Juni 2010

Tidak ada komentar: