Minggu, 25 April 2010

Wouw Obama dan Ahmadinejad Cipika Cipiki

Boleh dikatakan hampir setengah tahun ini aku jarang tersenyum apalagi tertawa terbahak-bahak. Bagaimana mau tersenyum hampir tiap hari aku hanya menoton berita-berita televisi yang memiriskan hati dan membuatnya gundah gulana. Kalau begitu keadaannya mengapa aku masih menyalakan tombol barang elektronik yang satu itu, toh kalau aku tak ‘on’kan habis perkara. Tapi apa daya hanya itulah satu-satunya benda yang kuharap dapat mengibur waktu-waktu sepi dirumah setelah rampung atau sedang mengaso dari rutinitas rumah tangga. Aku tidak seperti kebanyakan ibu-ibu rumahtangga lain yang “demen” menonton acara sineton atau “infotainment”, aku lebih senang meng”up-date’ berita. Sayangnya beritanya selalu “bad” jarang yang “good”. Mulai dari kasus Century sampai berita si Gayus yang kaya raya di usia muda karena “menilep” uang pajak dan berita carut marut tindakan para pekerja dan mafia hukum disetiap lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif berada.
Tapi hari ini berbeda. Televisi Indonesia yang belum terlalu lama diluncurkan “SANGKAKALA DUNIA” menyiarkan berita walaupun tidak “live” tapi sangat menarik hati dan menyebabkan bibirku terangkat untuk tersenyum. Aku berjanji dalam hati pasti akan menebarkan berita ini pada kawan-kawanku yang mungkin melewatkan acara yang sangat menarik ini. Acara ini berupa “talk show” antara dua pemimpin dunia dari dua negara yang setahu aku saling bersebrangan dan menganggap bermusuhan satu sama lain yaitu Amerika yang mewakili dunia Barat dan Iran yang lebih cendrung mewakili belahan Timur; Mr Obama dan Tuan Ahmadinejad. Acara itu ternyata diadakan di Indonesia lho yaitu di di Taman Laut Takabonerate.
Taman laut ini memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia, terumbu karang yang sehat dan indah, dan kaya akan fauna laut. Pemandangan yang menakjubkan dengan hamparan pasir putih nan perawan, rasanya jiwaku terbang melayang nun jauh ke timur Indonesia.
Taman Laut Takabonerate terletak di Kabupaten Kepulauan Selayar, sekitar 25 kilometer dari Benteng, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Selayar, atau 300 kilometer dari Kota Makassar. Taman laut ini memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Maldives. Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 kilometer persegi Ada 261 jenis terumbu karang yang telah teridentifikasi dari 17 famili. Indah berwarna-warni di dasar laut dan menjadi tempat berbagai macam ikan hias. Sebagian besar jenis karang tersebut telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Semuanya tumbuh dengan sehat. Ada 15 buah pulau di Taman Laut Takabonerate. Di pulau-pulau itu tersedia penginapan milik penduduk setempat. Panorama sunset dan sunrise sangat menakjubkan dilihat dari pulau-pulau itu.
Memang tidak disebutkan di pulau mana dan kapan persisnya acara bincang-bincang itu diadakan tentu semuanya dimaksudkan demi menjaga keamanan dua orang terpenting dunia itu. Inilah hal pertama yang membuat senyumku, alangkah hebatnya Indonesia negaraku tercinta bisa mempertemukan dua kepala negara yang berseteru dan menunjukkan kepada mereka betapa indahnya Indonesia. Supaya seluruh penduduk dunia sadar akan kewajiban mereka menjaga keindahan itu karena bumi ini hanya satu dan dipakai beramai-ramai oleh semua manusia tak peduli ras dan kehebatannya.
Hal lain yang menyebabkan senyumku bertambah renyah tentulah isi pembicaraan antara dua orang itu sendiri. Penampilan mereka terlihat santai sekali. Keduanya mengenakan tshirt seperti yang dipakai oleh Gayus H Tambunan ketika dijemput pulang oleh Polisi Indonesia dari Sigapura. Presiden Amerika Serikat berkaos warna merah cerah sedangkan Presiden Iran dengan warna hitam, bedanya Obama mengkombinasikan dengan celana pendek sedikit di bawah lutut dan Ahmadinejad dengan celana panthalon santai semata kaki, dua-duanya berwarna krem muda. Wah pakaian mereka sungguh serasi semoga ini tanda-tanda akan munculnya perdamaian dunia abadi seperti dambaan banyak manusia di planet ini.
Pembawa acara bincang-bincang seorang reporter cantik berhidung mancung bermata tajam dan suara renyah dengan tekanan suara yang mantap tentu saja asli Indonesia. Dia mengawali acara dengan penjelasan bahwa acara ini disembunyikan dari penduduk kedua negara karena masalahnya sangat sensitif dan bila diketahui sebelumnya akan menggegerkan dunia karena pasti banyak pihak yang akan merasa dirugikan. Salah satunya adalah para pebisnis yang memperjualbelikan segala jenis senjata pembunuh yang selama ini menari-nari diatas darah yang bercucuran dari tubuh-tubuh mereka yang tak berdosa.
Pertemuan ini bisa berlangsung karena peran seorang diplomat muda Indonesia yang cukup mengenal dekat kedua orang itu. Dia bisa membujuk keduanya untuk bisa bertemu dalam suasana damai di sebuah kepulauan Indonesia yang belum begitu dikenal dan pasti aman dari penciuman nyamuk-nyamuk pers yang akan mengerumuni sumber berita super fantastis ini. Sekali lagi aku tersenyum ternyata masih ada penerus diplomat unggul Indonesia jaman dahulu Mr. Mohammad Yamin. Begini kira-kira terjemahan bebas acara bincang-bincang tersebut (kira-kira saja maklum Bahasa Inggrisku jelek)
R : Apa yang menyebabkan anda berdua mau bertemu di negara kami ini?
O : Sebenarnya kan saya sudah mau ke negara anda ini sebulan yang lalu tapi tidak kesampaian jadi tawaran ini sangat menarik karena tidak harus formal kenegaraan, dan saya pikir saya harus melakukan hal lain untuk perdamaian dunia ini seperti yang saya lontarkan pada masa kampanye dulu.
A : Terus terang sejak pertama kali datang ke negara anda saya langsung jatuh cinta dan saat itu telah berpikir disinilah perdamaian dunia yang pertama akan disuarakan dan didengarkan oleh warga dunia lain.
R : Apa pendapat anda tentang negara kami?
O : Setelah saya pelajari kembali tentang hubungan kedua negara kita saya merasa berdosa karena kami selama ini telah mengeksploitasi kekayaan negara anda hanya lebih untuk kepentingan warga kami semata. Sungguh sedih saya mengingat itu. Anda kan tahu semasa kecil saya pernah tinggal di negara ini. Sekian puluh tahun kemudian masih banyak kemiskinan yang saya lihat dan dengar seperti dulu itu tetap masih terjadi juga di sini. Sementara itu rakyat kami jauh lebih menikmati kekayaan alam negara anda melalui investasi yang tidak seimbang yang kami tanam di perbagai pertambangan di sini. Alam anda menjadi rusak tapi rakyat tetap miskin dan menderita tidak memperoleh apa-apa dari kekayaan itu.
A : Alam negara anda sungguh kaya, di atas permukaan tanahnya apa saja bisa tumbuh sedangkan dalam perut buminya segala jenis bahan tambang yang dibutuhkan manusia juga tersedia banyak sekali. Akan tetapi kelihatannya (maaf saya harus mengatakan ini) para pemimpin anda kurang peduli untuk mengelola alam ini dengan perencanaan terinci, hati-hati dan berkelanjutan antar generasi. Sepertinya antara satu kebijaksanaan dengan kebijaksanaan lain tak ada hubungan yang saling menunjang untuk mendapatkan hasil yang akan memakmurkan semua warganya tapi tidak menghancurkan bumi dan tanah itu sendiri. Maaf juga saya katakan sepertinya penduduk negara anda punya sifat “cukup santai” dalam usaha pelestarian alam mungkin sifat itu muncul karena kalian tidak menghadapi tantangan seperti kami dari belahan dunia yang mengalami 4 musim cuaca.
R : Pertanyaan ini saya ajukan untuk anda Mr Obama. Saya rasa anda tentu tahu bahwa negara kami dicap sebagai negara terkorup di Asia Pasifik, terus bagaimana pendapat anda tentang bantuan dari Bank Dunia dan Lembaga Keuangan lain yang tentu saja negara anda menjadi bagian terpenting dari lembaga-lembaga tersebut untuk mengatasi masalah itu. Dan apakah anda dan pemimpin negara donor lain tidak merasa bersalah atas korupsi yang maha dashyat tersebut, sementara sejak dulu hingga sekarang kalian menggelontorkan dana ke negara kami dengan pengawasan yang minim terhadap kebocoran yang terjadi?
O : Oh iya tentu saja saya tahu, saya kan selalu membaca hal-hal yang berhubungan dengan kebijaksanaan luar negri negara kami. Saya sungguh menyesal dengan kenyataan itu, setelah saya berulang kali mengkaji saya baru menyadari betapa bahayanya korupsi ini, dan saya berkesimpulan bahwa korupsi jauh lebih berbahaya daripada terorisme yang kami dengungkan selama ini. Karena secara langsung dan tidak langsung korupsi itu sekaligus akan menyuburkan terorisme karena ketidakadilan ekonomi yang dirasakan banyak orang di seluruh belahan dunia. Setelah selesai dengan pemantapan dan pengkoreksian akuntabilitas keuangan di negara saya sediri, saya berjanji akan meneliti kembali cara pemberian dan pengawasan pinjaman ke negara-negara lain, terutama ke Indonesia. Benar sekali bahwa negara donor harus melakukan pengawasan yang ketat kepada pengelola dana yang kami pinjamkan agar sesuai dengan tujuan semula, seharusnya dana itu membawa mamfaat kepada rakyat kedua belah pihak, karena sebenarnya kan uang itu milik rakyat yang dipercayakan kepada masing-masing pemerintahnya.
A : Walaupun anda tak menanyakan pendapat saya (sambil tersenyum dan melirik kepada Mr Obama) saya rasa rakyat kami perlu menularkan kemandirian kepada rakyat Indonesia. Berkat embargo yang dihukumkan kepada kami malah kami lebih mandiri baik ekonomi maupun teknologi dibandingkan negara lain yang selalu dibantu oleh negara-negara yang lebih maju. Anda boleh berkunjung ke negara saya dan lihatlah betapa mulusnya jalan raya yang ada di semua propinsi di negara kami (sekali lagi melirik dan tersenyum ke arah Obama).
R : Saya ingin menanyakan masalah yang sangat sensitif untuk anda berdua. Apa yang akan anda lakukan terhadap senjata-senjata nuklir yang negara anda miliki dan atau yang akan kalian kembangkan?
O : Sebagai jurnalis tentu anda telah membaca kebijaksanaan pengurangan senjata nuklir kami kan? Baru-baru ini saja kami dan Rusia telah menyepakati pengurangan senjata nuklir yang signifikan kan? Selanjutnya secara pribadi sebenarnya saya tidak ingin lagi mengembangkan persenjataan ini, lebih baik kami alihkan untuk membangun industri penghijauan bumi dan tekhnologi ruang angkasa. Suatu saat saya ingin kekayaan negara kami bisa menghijaukan gurun-gurun pasir di seluruh benua yang makin luas saat ini. Saya ingin mengairi lahan-lahan pertanian dimanapun sehingga tak ada lagi manusia yang kelaparan karena tidak ada pangan saat musim kering yang menggila. Saya (sambil menundukkan kepala dan mimik duka) tidak ingin lagi melihat penduduk di benua asal negara ayah saya mati kelaparan seperti daun kering bergelimpangan dimana-mana.
A : Sebenarnya masyarakat di negara saya cinta damai kami tidak suka perang. Anda tahu kami ini berasal dari ras tertua di bumi ini, kami yang pernah berkuasa, kami juga pernah kalah. Kami tahu rasanya berkuasa dan dikuasai. Kami termasuk suku bangsa tertua di muka bumi ini yang memiliki kebudayaan bercitarasa tinggi, macam mana pula kami mempunyai ambisi untuk menguasai dunia dengan peralatan perang yang maha canggih? Kami sedih sekali menyaksikan begitu banyak artefak berharga di Mesopotania yang hancur karena invasi ke negeri tetangga kami Irak. Hanya karena dorongan ‘self defense mechanism’ sajalah kami ikut membuat senjata nuklir. Kalau tidak karena ancaman dan pengucilan warga dunia lain kami tidak akan mengembangkan senjata-senjata pemusnah itu. Kami pemimpin dan rakyat selalu berpikir aneh mengapa hanya sebagian saja negara di dunia ini yang boleh mengembangkan senjata pemusnah sementara bagian dunia lain dilarang, hanya negara-negara tertentu yang memiliki hak memulai atau melarang perang sementara yang lain harus pasrah menerima hantaman senjata sapu jagat, kami selalu bertanya dimana letak keadilan ?! Jadi kami hanya berusaha melakukan keseimbangan. Toh kalau semua negara yang memiliki senjata tersebut memusnahkannya atau mengalihkan industri peralatan perang tersebut menjadi industri peralatan pertanian, pengairan dan penghijauan saya meyakinkan pada anda dan dunia bahwa kami pasti akan melakukan hal yang serupa pula.
R : Apa yang akan anda lakukan selama liburan berdua di kepulauan sorga milik bangsa kami Indonesia ini ?
O : Kami hanya punya waktu dua hari saja banyak tugas kenegaraan kami yang masih melilit dan perlu penyelesaian. Saya dan Mr Ahmadinejad akan merundingkan segala hal tentang perdamaian dunia, bagaimana sikap saya terhadap Iran, Irak, Afganistan, Pakistan dan Korea Utara. Saya meminta pendapat Mr Ahmadinejad tentang persenjataan yang sedang dikembangkannya langsung dari tangan pertama. Saya tidak ingin mengulang pengalaman buruk pendahulu saya yang terkecoh oleh data inteligen yang salah ketika menyerang Irak (tersenyum manis ke arah Presiden Iran).
A : Sama, saya juga hanya bisa mencuri waktu dua hari dari tugas rutin kenegaraan saya. Bumi anda sungguh indah, saya pribadi bersunguh-sunguh ingin menjaga dan melestarikannya. Saya akan menjabarkan politik luar negri kami ke Mr Obama dan bertekad akan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang damai dan sejahtera. Tidak perlu lagi perang dan pemusnahan bangsa-bangsa. Tutup kesengsaraan masa lalu dengan memajukan kenyamanan diseluruh permukaan bumi ini, kami berkewajiban mengobati luka-luka yang menganga dan kembali menyuburkan lahan-lahan dunia. Dukung setiap suku bangsa menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan keadaaan alam yang telah diberikan Yang Maha Kuasa dan tidak perlu memaksakan adanya keseragaman di seluruh permukaan dunia. Perbedaan yang dikelola dengan baik itulah yang akan menciptakan keindahan dan keharmonisan dimanapun berada.
R : Terakhir pertanyaan saya, apa yang akan dilakukan negara anda terhadap kerjasama dan perniagaan antar negara anda dan negara kami Mr Presiden?
O : Saya akan mencoba merevisi kembali perjanjian perdagangan dan pengeksploitasian kekayaan Indonesia. Saya sadar ketidakadilan selama ini yang terjadi pada pengelolaan tambang emas, minyak, gas, batubara dan hasil bumi yang lain. Selanjutnya akan saya programkan bagaimana memperbaiki kembali kerusakan alam yang terjadi akibat pengekslpoitasian sumber alam itu. Saya bertekad bahwa kami pemimpin dan rakyat Amerika Serikat akan berlaku adil pada rakyat Indonesia, rakyat disini harus menerima apa yang seharusnya mereka terima. Untuk itu kami akan mendukung pemilihan pemimpin negara atau kepala daerah di Indonesia yang tidak bertabiat korup dan tamak dengan harta benda.
A : Kami akan mengajak pemimpin disini untuk mengelola negara dengan kejujuran dan kami akan mentransfer ilmu dan teknologi yang kami miliki kepada rakyat Indonesia. Saya rasa perlu dikembangkan budaya untuk mencintai desa-desa sendiri daripada budaya urbanisasi yang ternyata hanya memakmurkan sebagian orang saja. Negara anda luas sekali sudah seharusnya masih – masing wilayah dikembangkan secara adil sehingga tidak ada lagi penumpukan penduduk hanya di perkotan saja.
R : Saya mewakili rakyat Indonesia mengucapkan terimakasih kepada anda berdua karena telah sudi bersantai dan merundingkan masalah dunia di negeri kami ini. Saya berharap tidak akan lama lagi menyaksikan perdamaian yang indah itu terjadi. Sebagai jurnalis saya sudah bosan dan tidak ingin lagi menjadi saksi pertumpahan darah di manapun di bumi ini karena perang yang sia-sia. Selamat menikmati liburan ini Mr Presiden. Saya ingin melihat anda berjabatan tangan sebagai tanda diawalinya perdamaian dunia. (Sang Reporter cantik ternganga melihat kedua Presiden tak sekedar bersalaman tapi juga cium pipi kanan dan cium pipi kiri yang selama ini terlihat bila dua pimpinan negara di Timur Tengah bersua).
Lamat-lamat terdengar merdunya suara John Lennon yang menyanyikan lagu “Imagine”, tak terasa air mata bahagia mengalir di pipi saya. Air dingin di pipi saya mengagetkan dan “Astaghfirullah” saya terjaga, cipika cipiki Obama dan Ahmadinejad hanya mimpi indah belaka.
Tangerang, 25 April 2010
Sumber : http://emote.rkasigi.net/kucingonion/fyi.gif; http://www.enjoysulawesi.com; Wikipedia bahasa Indonesia

Tidak ada komentar: