Minggu, 09 Mei 2010

Salah Kaprah Tentang Konsep Remaja

Bulu-bulu tipis mulai tumbuh menghiasi bibir atasnya yang mungil, bintik-bintik kecil kemerahan juga tampak di jidatnya dan beberapa hari belakangan suaranya terdengar aneh, membesar dan tercekik-cekik. Ah putraku mulai remaja batinku. Ya tak lama lagi usianya genap 14 tahun, semua pertanda awal kedewasaan seorang anak lelaki mulai bermunculan satu persatu. Aku telah memberitahu padanya bahwa sebentar lagi dia menjadi manusia dewasa yang harus bertanggung jawab terhadap diri dan semua perilakunya dihadapan Allah. Aku menasehatinya agar berhati-hati menjaga sikap dan juga ‘kelaminnya’. Aneh mungkin anda berpikir mengapa saya menekankan kelaminnya. Saya tidak ingin dia terlibat pergaulan bebas yang akan merugikan dirinya juga lawan jenisnya. Tentu saja sebelum menasehati hal yang satu ini saya menanyakan dulu apakah dia telah mempelajari mengenai sistem reproduksi makhluk hidup.

Sudah lama aku berpikir mengapa banyak sekali terjadi kenakalan remaja akhir-akhir ini, seperti perkelahian, kejahatan seksual, pergaulan bebas sampai kejahatan narkoba dan lain sebagainya. Dan kejadian itu merata hampir di setiap pelosok daerah. Yang menjadi uneg-uneg lain di kepala juga adalah seolah-olah terjadi pembiaran dan pemakluman dengan ungkapan seperti “ya biasalah kenakalan remaja” . Apakah masalah ini terjadi karena pengertian bahwa remaja adalah masa abu-abu, anak-anak bukan dewasapun bukan sehingga ada celah untuk “pemakluman atau keserbabolehan”dari lingkungan bila mereka melakukan kesalahan atau pelanggaran dari norma-norma yang berlaku.

Setelah aku ‘ulik-ulik’ dan pikir-pikir sepertinya pada jaman dulu sebelum media masa memasuki tiap ranah rumahtangga, masyarakat mendidik anak-anak lebih berdasarkan konsep keagamaan (maksudnya Islam, karena aku beragama Islam), bukan berlandaskan pada teori perkembangan Barat . Sehingga di usia aku dan kakak-kakakku belasan tahun saja telah dipercaya pergi merantau ke kota yang sangat jauh dari daerah asal karena kami telah akil baligh dan dianggap sudah dewasa.

Dari beberapa sumber bacaan mari kita lihat di sini perbedaan antara pandangan Barat dan Islam tentang konsep remaja.

A. Remaja dalam Pandangan atau berdasarkan Pandangan Ilmuwan Barat

Elizabeth B. Hurlock merumuskan tahap perkembangan manusia sebagai berikut:
1. Masa Pranatal, saat terjadinya konsepsi sampai lahir.
2. Masa Neonatus, saat kelahiran sampai akhir minggu kedua.
3. Masa Bayi, akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua.
4. Masa Kanak- Kanak awal, umur 2 - 6 tahun.
5. Masa Kanak- Kanak akhir, umur 6 - 10 atau 11 tahun.
6. Masa Pubertas (pra adolesence), umur 11 - 13 tahun
7. Masa Remaja Awal, umur 13 - 17 tahun. Masa remaja akhir 17 - 21 tahun.
8. Masa Dewasa Awal, umur 21 - 40 tahun.
9. Masa Setengah Baya, umur 40 – 60 tahun.
10. Masa Tua, umur 60 tahun keatas.

(http://id.cosmotopic.com/6631002193-tahap-perkembangan-manusia-menurut-elizabeth-b-hurlock )

Jadi menurut Hurlock ada masa diantara anak-anak dan dewasa yaitu remaja yang terjadi antara usia 11 tahun sampai 21 tahun, seperti terbaca di atas masa remaja itu sendiri dibagi lagi ke dalam tiga tahap pra remaja remaja awal dan remaja akhir. Monks, memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Sementara Stanley Hall usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.

Menurut ahli-ahli dunia Barat ini remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Stanley Hall menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress), sedangkan Erickson menyatakan masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.

Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:

  1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
  2. Ketidakstabilan emosi.
  3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
  4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
  5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan dengan orang tua.
  6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
  7. Senang bereksperimentasi.
  8. Senang bereksplorasi.
  9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
  10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.

Berdasarkan tinjauan teori perkembangan barat ini , usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian. Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Masalah yang sering muncul antara lain perubahan fisik, sebagian tidak puas dengan kondisi fisik yang tidak sesuai ideal yang diinginkan sehingga menjadi tidak percaya diri bahkan menimbulkan prilaku buruk lain seperti depresi, merokok, perilaku makan maladaptiv, bahkan pemakaian narkoba dan prilaku seksual menyimpang dsb ( http://netsains.com/2009/04/psikologi-remaja-karakteristik-dan-permasalahannya/)

B. Menurut pandangan Islam

Sementara dalam konsep agama (Islam) tidak dikenal masa peralihan antara anak-anak dan dewasa tersebut. Dari pencarian mengenai konsep ini aku menemukan satu situs yang membahasnya cukup detil dan aku cendrung setuju dengan konsep yang dipaparkan ini (lihat http://ratnaz.multiply.com/journal/item/120).

Berikut penjabarannya dengan beberapa tambahan dari pemikiranku sendiri. Dalam islam yang ada adalah masa bayi (infant) yang disebut ghairu mummayiz, masa kanak-kanak (kids) mummayiz dan masa dewasa (adult) atau akil baligh dalam hal ini, masa bayi atau ghairu mummayiz adalah masa dimana pada saat manusia sejak dilahirkan kedunia sampai berumur tujuh (0-7) tahun, sedangkan masa kanak-kanak atau masa mummayiz adalah masa dimana seorang manusia berada pada umur diatas tujuh tahun hingga berumur lima belas (>7-15) tahun yakni saat ia belum menginjak masa kedewasaan dan dewasa atau akil baligh atau baligh adalah pada saat manusia berusia diatas lima belas (>15) tahun atau atau pada saat mulai adanya tanda-tanda kedewasaan secara biologis (perubahan suara, tumbuh bulu-bulu halus di beberapa lokasi tubuh, mimpi basah khusus laki-laki atau menstruasi pada perempuan, dan beberapa ciri lain)

Tidak ada masa remaja, bahkan ada beberapa jumhur ulama yang mengatakan bahwa istilah ghairu mummayiz tidak ada, yang ada hanya mummayiz dan akil baligh. Mummayiz sendiri artinya adalah "Masa Persiapan Kedewasaan".

Yang bertugas mempersiapkan adalah tentu saja orangtua (dan pendidik/guru atau orang yang memelihara anak itu) yang dimana seorang anak harus dididik dan dipersiapkan untuk menghadapi konsekuensi yang diterima pada saat akil baligh.

Meliputi pendidikan memahami dan menjalankan kewajiban fardhu ain dan fardhu kifayah agar siap menghadapi dunia, selain ilmu pengetahuan dan adab, baik adab tehadap makhluq maupun Khaliq, pengetahuan, keterampilan, kesalehan, kebiasaan harian, keluhuran budi, fisik dan kesehatan, keimanan, emosi, kecerdasan, ibadah, sosial, akhlak, seks dan kekuatan mental untuk memenuhi tradisi yang dimulai dari Nabi Adam AS.

Memasuki Masa Akil Baligh (dewasa) yakni dimulai pada saat pubertas (tanda-tanda fisik muncul), manusia mulai hidup sebagai Khalifah Allah di bumi, mencari berkah-Nya, takut akan murka-Nya,merupakan salah satu fase terpenting kehidupan manusia, secara fisik, psikis, dan spiritual, ia dinyatakan siap memikul tanggung jawab sebagai mukallaf atau wajib beribadah.

Pengertian mukallaf sendiri adalah ism al-maf’ûl (obyek) dari kallafa–yukallifu–taklîfan. Kallafa sendiri adalah bentuk transitif dari kalifa. Jika dikatakan kallafahu taklîfan artinya amarahu bimâ fîhi masyaqqah (memerintahkan kepadanya sesuatu yang mengandung masyaqqah [kesulitan]). Artinya, taklîf adalah perintah yang mengandung kesulitan (masyaqqah). Dengan demikian, mukallaf secara bahasa adalah orang yang mendapat perintah yang mengandung kesulitan (masyaqqah). Lihat lebih rinci pada ( http://hizbut-tahrir.or.id/2009/05/14/mukallaf/ )

Saat ini banyak ditemui dalam masyarakat kasus-kasus orang tua yang berbuat hal-hal bodoh, bahkan pada jajaran terpelajar, semua itu tak lepas dari kurangnya pembinaan pada masa mummayiz di tambah dengan adanya istilah masa remaja yang seakan-akan memberikan "Permisif" selama 8-10 tahun untuk berbuat bebas. Masa remaja adalah masa peralihan antara kanak-kanak dan dewasa dimana seorang manusia pada saat itu sudah diperbolehkan melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang dan karena dianggap belum dewasa, masih dimaafkan dan ini berbahaya yang kemudian akhirnya berlanjut terbawa hingga dewasa menjadi karakter. Jadi dalam hal ini seperti asumsiku diatas telah terjadi salah kaprah dalam pengertian tentang masa remaja.


Seharusnya sebagai bangsa penganut agama Islam terbesar kita mulai bertanya pada diri masing-masing akankah kita begitu saja menerima konsep barat tanpa membandingkan dengan dasar ajaran sendiri yang lebih tegas dan bertanggung jawab? Atau sebaliknya kita hanya menggunakan pengertian dan ciri-ciri remaja yang diungkap ilmuwan barat itu hanya sekedar referensi tambahan agar kita lebih mudah mempraktekan dan mengembangkan pendidikan persiapan memasuki masa dewasa itu sendiri. Obrolan seorang ayah dengan putranya yang memasuki akil baligh pada blog ( http://edwin64.multiply.com/journal/item/3) menurutku bagus untuk dicontoh pada rumah tangga yang memiliki anak yang mulai menunjukan tanda-tanda akil baligh, tentu dengan modifikasi sesuai dengan kondisi anak masing-masing. Sumber bacaan lain yang baik untuk dijadikan pedoman memasuki masa dewasa ada di http://blog.re.or.id/ilmu-yang-wajib-diketahui-mukallaf.htm. Tulisan lain yang rasanya cukup informatif dan bermamfaat menghadapi masa dewasa bisa di baca di http://myquran.com/forum/archive/index.php/t-2232.html yang berjudul “Menyiapkan Calon 'Khalifah' di Bumi”. Semoga bermamfaat.

Tangerang, 4 Mei 2010

Tidak ada komentar: